Oleh: Ummu Baihaqi El Fath
Hingga beberapa bulan lalu (sekitar bulan Maret 2009) setiap kali akan turun hujan atau hujan sudah membasahi Bumi Alloh ini, kerap kali ana menggerutu, mencela, sebal, kesal. Tapi suami tak pernah lelah berkali-kali mengingatkan bahwa hujan merupakan berkah dari Alloh Subhaanahu wa Ta'aala yang patut disyukuri. Entah bebal atau belum faham makna dari perkataan suami, sehingga hanya lewat sambil lalu saja, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Di hari itu, saat hujan mengguyuri kota hujan ini, dari dalam mobil yang terparkir di salah satu supermarket, mata ana tertuju pada anak-anak ojeg payung, mereka berseliweran mencari pelanggan yang membutuhkan jasa mereka. Ada satu anak yang menjadi perhatian ana, anak laki-laki bertubuh tinggi kurus kira-kira mungkin kelas 1 smp, bolak- balik mengantar 3 orang wanita yang masuk ke dalam mobil yang sama yang terparkir tak jauh dari supermarket tersebut. Hingga orang ketiga yang diantar, anak tersebut mendapat segumpal uang atas jasanya. Mata ana tetap tertuju pada anak tersebut, sambil berjalan, ana perhatikan anak tersebut mengucapkan syukur, “Alhamdulillahirabbil’alamin” kemudian memasukan uang tersebut kesaku belakang celananya. Ana tertegun melihatnya dan hati ana seketika itu merasa malu sekali. Baru hari itu ana faham, apa maksud ucapan suami, tentang berkah yang turun bersama air hujan.
Mungkin bagi sebagian orang, hujan menjadi halangan untuk melakukan aktifitas di luar ruangan, seperti bepergian, jalan-jalan, berangkat-pulang kantor atau sekolah, tetapi bagi mereka para ‘mujahid hujan’ hujan merupakan berkah. Masya Alloh sungguh besar ni’matmu di kala hujan. Jika tidak, akan kering Bumi ini. Maafkan hamba-Mu yang khilaf ini ya Rab-ku, sungguh hamba sedang futur sebelum ini.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. Fushshilat (41) : 39].اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
“Allahumma shoyyiban naafi’aa (Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat).” [HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523]