Langsung ke konten utama

Mengapa Harus "Bed Rest"?


Jumat, 25 Desember 2009 | 02:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bed rest adalah upaya mengurangi aktivitas dengan beristirahat di tempat tidur. Umumnya dokter akan memberi petunjuk, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest. Semua itu, tentunya bergantung pada penyakit yang diderita.

Ada bermacam-macam katagori bed rest. Ada yang memang benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan tidak boleh melakukan aktivitas apa pun. Ada yang diizinkan untuk ke kamar mandi sendiri. Bahkan, ada yang hanya diminta untuk mengurangi aktivitasnya dan hanya beristirahat di tempat tidur dalam periode yang lebih singkat.

Alasan Bed Rest

1. Inkompetensi serviks atau ketidaksanggupan mulut rahim menahan janin.

Kalau janin telanjur besar dan inkompetensi terlambat dideteksi, biasanya ibu hamil diminta melakukan bed rest total hingga masa persalinan.

2. Adanya vlek yang disertai rasa mulas pada saat usia kehamilan muda.

Vlek yang berlanjut ke perdarahan yang mengucur deras, dapat dijadikan indikasi janin akan gugur. Diharapkan dengan bed rest maka aliran darah ke dalam rahim akan semakin baik sehingga perdarahan jadi berkurang dan ari-ari menempel kembali.

3. Ketuban pecah.

Untuk mencegah agar jumlah cairan ketuban yang keluar tidak lebih banyak, perlu dilakukan bed rest. Dengan demikian, lapisan kantung yang sebelumnya terbuka pun akan menutup kembali. Cairan ketuban akan dibentuk kembali oleh amnion (kantong ketuban), sehingga janin bisa tumbuh lebih "matang" lagi.

4. Preeklamsia atau keracunan kehamilan.

Penyakit ini hanya terjadi pada wanita hamil. Umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Ada beberapa kehamilan yang berisiko terkena gangguan ini, yaitu kehamilan pertama, kehamilan bayi kembar, kehamilan dengan diabetes, kehamilan pada ibu yang memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil, dan ibu yang memiliki masalah dengan ginjalnya, serta hamil pertama kali di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.

Istirahat total bertujuan mengurangi kerja jantung ibu karena aktivitas yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah. Suplai darah ke rahim pun lebih terjaga kecukupannya. Berbaringlah menghadap ke sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.

5. Penderita migren.

Cukup dengan bed rest atau tidur di tempat tidur sambil memejamkan mata, dapat mengurangi sakit kepala yang diderita.

6. Masa pemulihan.

Umumnya setelah mendapat tindakan operasi, pasien diwajibkan untuk beristirahat di tempat tidur. Lamanya dan jenis bed rest yang harus dilakukan sangat bergantung pada kondisi penderita.

Keuntungan Bagi Wanita Hamil

Bed rest memang berdampak pada kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan, terutama karena dengan demikian ibu tak bisa leluasa lagi melakukan kegiatan. Mengacu pada metode Mayo Clinic, ada tiga keuntungan yang dapat diraih dengan bed rest:

1. Mengurangi tekanan pada janin.

Istirahat di tempat tidur dapat mengurangi tekanan terhadap janin. Tekanan pada rahim ini dapat ditimbulkan oleh kontraksi, awal keguguran, dan perdarahan.

2. Menambah oksigen dan nutrisi untuk janin.

Bed rest dapat melancarkan aliran darah ke plasenta. Dengan begitu janin akan mendapatkan oksigen dan nutrisi dengan lebih maksimal.

3. Memperbaiki fungsi kerja organ-organ pada tubuh.
Bed rest membantu organ-organ ibu untuk dapat bekerja lebih efektif. Misalnya, dapat membantu jantung dan ginjal agar berfungsi dengan baik sehingga membantu menurunkan tekanan darah.

Waktu
Lamanya waktu bed rest sangat bergantung pada kondisi penyakit yang diderita. Jangan ragu untuk bertanya pada dokter yang bersangkutan. Lamanya waktu bed rest pada masing-masing orang berbeda. Ada yang perlu waktu sepanjang kehamilan atau hanya pada kondisi tertentu.

Mengetahui lamanya waktu bed rest sangatlah penting karena berkaitan dengan aktivitas Anda sehari-hari. Dengan mengetahui waktu yang dibutuhkan, Anda dapat mendelegasikan pekerjaan rumah tangga, mengurus anak-anak, dan pekerjaan kantor.

Tak ada salahnya juga mengecek asuransi yang Anda ikuti. Apakah kondisi istrirahat yang mungkin dilakukan selama kehamilan akan ditanggung atau tidak. (Uut/Tabloid Nakita)

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/25/02402422/Mengapa.Harus..quot.Bed.Rest.quot.

Postingan populer dari blog ini

Pijat Payudara Selama Menyusui

Masase Payudara untuk Pemeliharaan Payudara Bagi sebagian ibu, aktivitas menyusui kerap dihubungkan dengan keindahan payudara. Alasan inilah yg membuat mereka enggan berlama-lama menyus ui. Pakar ASI Dr. Utami Roesli Sp.A. dalam sebuah se minar ASI mengungkapkan bahwa sesungguhnya bukan menyusui yg mengubah bentuk payudara, tapi proses kehamilanlah yg menyebabkan perubahan itu. Dan bila ada keinginan unt u k mengembalikan bentuknya seperti saat masih gadis, lebih baik lupakanlah. Sebab memang tak mungkin. Namun, itu bukan berarti tak ada cara membuat payudara tetap terlihat indah dan kencang. Apalagis etelah persalinan dan di saat anda menyusui. Selain terlihat indah, perawatan payudara yg dilakukan dengan benar dan teratur akan memudahkan si kecil mengkonsumsi ASI. Pemeliharaan ini juga bisa merangsang produksi ASI dan m engurangi resiko luka saat menyusui. Berikut ini kiat masase payudara yg dapat anda prakt ekkan sejak hari ke-2 usai persalinan, sebanyak 2 kali sehari.

KEKELIRUAN DALAM MENGUCAPKAN KATA "WA IYYAKUM"

KEKELIRUAN DALAM MENGUCAPKAN KATA "WA IYYAKUM" Banyak orang yang sering mengucapkan "waiyyak (dan kepadamu juga)" atau “waiyyakum (dan kepada kalian juga)” ketika telah dido'akan atau mendapat kebaikan dari seseorang. Apakah ada sunnahnya mengucapkan seperti ini? Lalu bagaimanakah ucapan yang sebenarnya ketika seseorang telah mendapat kebaikan dari orang lain misalnya ucapan "jazakallah khair atau barakalahu fiikum"?

10 Masalah Penting Seputar Safarnya Wanita

10 Masalah Penting Seputar Safarnya Wanita Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: لا يَحِلُّ لامرَأَةٍ تُؤمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ أَن تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَومٍ وَلَيلَةٍ لَيسَ مَعَهَا حُرمَةٌ “Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dia mengadakan perjalanan sehari semalam tanpa disertai mahram bersamanya.” (HR. Al-Bukhari no. 1088 dan Muslim no. 2355) Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma bahwa dia mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: لا تُسَافِر المَرأَةُ إِلا مَعَ ذِي مَحرَمٍ، وَلا يَدخُلُ عَلَيهَا رَجُلٌ إِلا وَمَعَهَا مَحرَمٌ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُرِيدُ أَن أَخرُجَ في جَيشِ كَذَا وَكَذَا، وَامرَأَتِي تُرِيدُ الحَجَّ؟ فَقَالَ: اخرُج مَعَهَا “Janganlah wanita melakukan safar kecuali dengan mahramnya dan tidak boleh seorang lelakipun yang masuk menemuinya kecuali ada mahram bersamanya.” Maka ada seorang lelaki yang bertanya, “